Setelah THR dan Lebaran, Mengapa banyak Karyawan Resign dan Tidak Kembali lagi?
Tanggal : April 30, 2021
Karyawan mengajukan surat pengunduran diri atau tidak kembali saat setelah menerima THR dan libur lebaran? Tentu bukan lagi hal yang mengejutkan untuk Anda sebagai sebagai Business Owner, Manager, ataupun
HR. Meskipun menurut Anda, Anda dan tim sudah cukup membuat lingkungan kerja program kerja, dan supervisi yang mendukung. Namun karyawan tetap saja memiliki fase lonjakan Turn Over paling tinggi pada waktu ini.
Penasaran dengan apa yang terdapat dalam benak karyawan Anda? Kali ini MY Scorecard akan membantu Anda untuk menemukan alasannya dan cara mengatasi Turn Over yang tinggi setelah libur lebaran.
Alasan Resign saat setelah libur Lebaran:
Alasan karyawan Anda Resign bisa jadi sudah merasa tidak cocok lagi dengan Perusahaan baik dari segi lingkungan, masalah intern, masalah personal, mencari kesempatan kerja yang lebih baik, dan berbagai alasan lainnya.
Namun kenapa harus setelah momen lebaran? Berikut ini penjelasannya:
1. Karyawan telah menantikan momen mendapatkan THR
Tunjungan THR yang sebesar satu bulan gaji atau yang ditentukan dari dedikasi dan target. Tunjangan ini sangat dinantikan oleh karyawan Anda yang telah bekerja setahun penuh untuk Anda maupun Perusahaan. Karyawan yang ingin
resign lama sebelum lebaran akan menunggu untuk menantikan momen yang sangat sayang untuk dilewatkan ini.
2. Banyaknya kesempatan baru yang terbuka
Bukan lagi hal yang mengejutkan banyaknya karyawan yang mengajukan resignmembuat banyak pula posisi kerja yang kosong. Maka
dari itu HR akan bekerja ekstra untuk mencari banyaknya potensi pencari kerja untuk mencari pengisi kekosongan dan juga posisi baru lainnya. Sekarang banyak portal pencari kerja online yang sangat mudah diakses
dan juga terpercaya. Hal ini merupakan momen yang tepat untuk memulai awal yang baru bagi karyawan yang resign.
Cara Mengatasi Turn Over yang Melonjak setelah Lebaran:
Mencari karyawan bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan banyak tenaga dan waktu lagi untuk mencari pengganti, mentraining, dan beradaptasi. Terutama karyawan dengan performa yang bagus dan memiliki potensi cukup tidak
mudah dilepaskan. Berikut ini cara mengatasi Turn Over karyawan:
1. Membuka komunikasi yang aktif antar Perusahaan dan karyawan
Karyawan tidak selalu mempunyai pribadi ataupun lingkungan dimana mereka dapat mengutarakan suara, saran, maupun pendapat mereka. Oleh karena itu, perlu adanya form umpan balik yang mendukung komunikasi aktif antar Perusahaan
dan karyawan baik secara performa, survei gaji, jenjang karir, maupun kendala personal dan internal. Setelah adanya umpan balik baiknya Perusahaan juga mempertimbangkan hal tersebut sesuai dengan karyawan yang performancenya bagus. Hal ini agar dapat mencapai ESI (Employee Satisfaction Index) yang tinggi.
2. Perhatikan tanda karyawan yang ingin Resign
Tanda awal karyawan yang sudah ingin resign adalah mereka kurang bahagia dan menjauhkan diri. Ini adalah fase pertama yang dapat Anda atasi sebelum terjadi resign. Tanda selanjutnya adalah karyawan tanpa bingung
dan performa kinerja yang semakin lama semakin menurun. Hal ini dapat Anda atasi dengan memberikan tantangan yang membuatnya lebih bersemangat, maupun komunikasi yang aktif.
Jika karyawan anda tetap ingin mengajukan resign. Penting bagi Anda untuk meminta feedback kepada karyawan yang memutuskan resign. Feedback ini dapat menjadi refleksi untuk membangun Perusahaan
dan internal yang lebih baik kedepannya.
Ingin melihat performa kinerja karyawan Anda naik atau turun saat lebaran? Gunakan MY Scorecard dengan timmu sekarang!
Menilai kinerja karyawan sekarang menjadi jauh lebih mudah menggunakan MY Scorecard. Ketahui kinerja karyawan Anda yang menunjukan tanda-tanda resign saat lebaran, dengan melihat secara obyektif kinerja karyawan Anda.
Anda bisa memberikan dan menerapkan solusi yang telah kami sarankan untuk membuat tim Anda lebih semangat dan tetap produktif.